Juni 05, 2009

078. Tasawuf Cinta

Tasawuf Cinta ( Novel )

Pengarang : M. Hilmi As'ad
Stok : tersedia
Harga : Rp. 42000
Sinopsis :

(Novel Religius Pembimbing Jiwa-jiwa Pencinta)

“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan (bukan muhrim), karena (pihak) yang ketiga adalah setan,” bisik hati Marham (tokoh laki-laki novel ini) mengingat hadits Rasulullah Saw. yang diriwayatkan Abu Dawud sambil menundukkan kepala di hadapan Rona (tokoh wanita).

“Novel ini penuh dengan pesan moral-religius yang akan kita jumpai dalam lembar demi lembarnya. Novel ini benar-benar memberikan inspirasi kepada pembaca, terutama remaja, untuk lebih 'meramaikan' masjid daripada mal! Karena, peran masjid begitu besar untuk mencegah kenakalan remaja yang semakin mendekati kiamat, semakin memprihatinkan! Saya sangat menyambut baik terbitnya novel ini.”
KH. Muh. As'ad Umar, Ketua Umum Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur.

“Novel ini seperti banyak novel yang digemari kaum muda, merupakan novel percintaan. Hanya saja ia lahir dari pesantren dengan norma dan idiom-idiom pesantren. Menarik.”
KH. A. Mustofa Bisri (Gus Mus), Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.

“Buku yang berisi romantisme Cinta ini penting dibaca untuk menjadi undangan dan me-nyeru para penatap Cinta berkumpul kembali dan saling menemukan kembali CINTA ke-pada-Nya.”
Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., Ketua PW Nahdlatul Ulama Jawa Timur.

“Kekayaan dan kekuatan sentuhan religius yang halus dalam novel ini akan menciptakan 'efek internalisasi' yang tak akan tersadari oleh setiap pembacanya. Inilah letak kekhasan, keunikan, dan inovasi kreatif sang pengarang. Novel ini adalah karya yang niscaya sangat besar gunanya bagi para pelaku atau pencari cinta, khususnya para remaja….”
Taufiqurrahman al-Azizy, pengarang best-seller novel spiritual Makrifat Cinta.

Rona merasa sangat beruntung bisa lepas dari gaya pacaran kebablasan ala Aryo. Hati kecilnya tak bisa mungkir bahwa Marham yang takmir masjid dan jago tasawuf itu telah mencuri hatinya. Marham pun sesungguhnya mencintai Rona, namun baginya cinta suci tak boleh vulgar, apalagi dinodai beragam bentuk kontak fisik dengan alasan apa pun…