Juli 02, 2009

202. 1 Istri "4 Rasa"

1 Istri "4 Rasa"

Pengarang : Rachmat Ramadhana al-Banjari
Stok : tersedia
Harga : Rp. 38000
Soft Cover
Sinopsis :


Rahasia Memiliki Satu Istri dalam Citra Jalaaliyah (Keagungan), Jamaaliyah (Keindahan), Qahhaariyah (Keperkasaan), dan Kamaaliyah (Kesempurnaan) Sekaligus

“Salah satu hal yang memungkinkan terjadinya kehambaran hubungan suami istri ialah akibat hilangnya ‘ruh istri’ untuk memainkan empat peran sekaligus. 1 tubuh dengan 4 jiwa/karakter. Para wanita khususnya sangat penting membaca buku yang mengupas masalah-masalah tersebut dengan amat cerdas ini!”
Dr. Adi P. Nugraha, M.Psi., penulis buku-buku parenting dan psikolog konsultan masalah-masalah keluarga, di Jakarta.

“Biarlah orang bilang, saya beristri lebih dari 1 karena dorongan seksual semata. Tapi, saya sungguh tidak begitu. Saya merasa amat nyaman dengan istri-istri saya. Hidup saya terasa kian sempurna dengan terpenuhinya empat karakter yang saya temukan dalam 2 istri saya, yang selama ini tak saya dapatkan dari 1 istri. Lalu, apakah saya salah? Suhbanallah, ia hadir begitu saja dalam kehidupan saya dan membuat saya kian bahagia...”
Muhammad A. Musthafa, dosen dan pengusaha, pelaku poligami, di Jakarta.

“Sangat penting bagi para istri untuk tidak pernah abai pada integritas kepribadiannya sebagai wanita. Rasa (pribadi) jalaaliyah, jamaaliyah, qahaariyah, dan kamaaliyah adalah unsur-unsur yang harus terus Anda bangun! Suami mana yang tak akan betah di rumah hanya bersama Anda bila Anda memiliki keempat dimensi tersebut....”
K.H. Abdul Munir Syamsuri, penulis buku, pengasuh pesantren, dan konsultan masalah-masalah rumah tangga, di Cirebon .

Jangan gundah, wahai para istri! Jika Anda merasa suami agak berubah atau mencurigakan, segera lakukan instrospeksi. Jangan-jangan pribadi Anda sebagai wanita dan istri mulai “kehilangan ruhnya”. Segera capai ruh itu, greget itu, dan nikmatilah hari-hari indah bersama suami Anda tercinta. “1 istri 4 rasa”: inilah rahasia meraih maqam hubungan suami istri yang dahsyat, luar biasa, dan menenteramkan jiwa...